FIXED ASSET
Apabila melihat sebuah perusahaan besar, sumber daya perusahaan apakah yang secara visual segera terlihat? Jawabanya tentulah bangunan-bangunan diatas tanah, mesin-mesin pabrik dan peralatan produksi. Selain itu, ketika kita memasuki ruangan-ruangan di dalam gedung perusahaan kita akan melihat peralatan kantor, peralatan kerja, mebel untunk mendukung kegiatan orang-orang yang bekerja di dalamnya. Itu semua disebt Aset Tetap. Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tentu harus memiliki aset tetap. Keberadaan aset tetap diharapkan dapat memberikan sumbangan pedapatan bagi perusahaan di masa sekarang dan masa yang akan datang, seperti bangunan,mesin, kendaraan yang biasanya mempunyai masa manfaat lebih dari I tahn periode akuntansi.
Menurut IAI, PSAK (2007:16,2), Asset tetap adalah aset berwujud yang
dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan baranag atau jasa,
untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administatf dan di
harapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi. Sedangkan
menurut Jerry J. Weygant, Donald E. Kieso, And Paul D. Kimmel (2004)
menyatakan: “ Plant Assets are tangible resourrces, that are used in the
operations or the business and not intended for sale to customer”. Aset tetap
memiliki beberapa kerekteristik. Namun menurut Kieso, Weygandt and Warfield,
terdapat tiga karakteristik aset tetap yaitu: “they acquired for use in
operation and for sale, they are long term in nature and usually subject to
depreciation, and they posses physical substance”. Sedangkan aset tetap di
golongkan menjadi empat kelompok yaitu: tanah, perbaikan tanah, gedung dan
peralatan.
Aset
tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara dimana masing-masing cara perolehan
mempengaruhi penentuan harga perolehan. Harga perolehan yang ditetapkan
perusahaan dapat mempengaruhi keakuratan dan kewajaran laporan keuangan pada
umumnya dan neraca serta laporan laba rugi pada khususnya.
Menurut Skousen, Stice and Stice pengertian
biaya perolehan adalah :The
cost of property includes not only the original purchase price or equivalent
value but also any other expenditures required in obtaining and preparing the
asset for its intended use any taxes, freight, installation, and other
expenditures related to the acquisition should be included in the asset’s cost
(Skousen, Stice and Stice, 2000 : 680 ).
Secara
berkala, semua aset tetap kecuali tanah akan mengalami penyusutan atau
penurunan kemampuan dalam menyediakan manfaat. Dengan adanya penyusutan, maka
nilai dari aset tetap tercatat tidak lagi dapat mewakili nilai dari manfaat
yang dimiliki aset tetap tersebut. Agar nilai aset tetap tercatat dapat
memiliki nilai dari manfaat yang dimilikinya, maka perlu dilakukan
pengalokasian manfaat atas aset tetap ke dalam akumulasi biaya secara sistematis
berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap. Menurut Skousen, Stice and Stice
pengertian penyusutan adalah:
“
Depreciation is the systematic allocation of the cost of an asset over the
different periods benefited by the use of the asset.” (Skousen, Stice and
Stice, 2000 : 741)
Jadi
dapat disimpulkan aset tepat sangatlah penting untuk perusahaan kerena dapat
menunjang proses kegiatan operational perusahaan. Dan aset tetap tersebut tidak
dijual kepada konsumen. Aset tetap akan
mengalami penurunan fungsi pada setiap periodenya.